- Home »
- Libur Lebaran 1437 H
Artikel ini di peruntukan untuk memenuhi tugas Sistem Informasi Manajemen.
Seperti biasa, libur lebaran adalah liburan yang paling berkesan.. Karena libur lebaran
adalah momen dimana Bani bisa berkumpul bersama keluarga besar Bani dan juga
memakan astor sesuka hati Bani. Tapi sebenarnya libur lebaran membuat hati bani sangat
bersedih, karena jika libur lebaran, artinya bani telah berpisah dengan bulan Ramadhan,
bulan yang paling Bani tunggu setiap tahun. Bukan hanya karena keistimewaannya, bulan
Ramadhan juga membuat pribadi Bani menjadi semakin baik. Maka dari itu, jika bulan
Ramadhan tiba, Bani akan memanfaatkannya sebaik mungkin. Semoga Bani bisa bertemu
lagi dengan bulan Ramadhan selanjutnya.
Hari pertama lebaran, seperti biasa, di pagi hari Bani melaksanakan sholat Ied di halaman
parkir Plaza Jambu Dua dan juga membereskan semuanya karena Bani panitianya. Setelah
itu, Bani berkumpul bersama keluarga besar dari Bapa. Lalu hari itu juga kami langsung
berangkat ke rumah nenek dan kakek dari mamah untuk berkumpul bersama keluarga besar
disana. Ada sesuatu yang mengejutkan dimana ketika kami sedang bersandau gurau
dengan saudarasaudara Bani, salah satu saudara Bani mengatakan bahwa, "bagaimana
kalau besok kita mengisi liburan kita dengan menaiki gunung dan camping disana". Tanpa
berfikir panjang Bani dan saudarasaudara Bani pun setuju dengan rencana tersebut, dan
benar saja, keesokan harinya kami semua berkumpul mempersiapkan perbekalan dan
mengemasinya lalu berangkat ke gunung Salak.
Jujur saja, sebenarnya baru pertama kali ini Bani camping dan menaiki gunung, jika di
bayangankan sepertinya menaiki gunung adalah aktivitas yang sangat melelahkan dan
sangat menguras banyak tenaga. Tapi, jika ini bersama saudarasaudara Bani, kemanapun
tempat atau seberapa jauh tempat itu, pasti sangat menyenangkan. Dan benar saja, ketika
kita menaiki gunung, walaupun sangat melelahkan, kami merasa sangat senang. Kami
mendirikan tenda, mencari kayu bakar, menyalakan api unggun, memakan mie instan,
bermain gitar, dan di akhiri dengan berbaring di tengah hutan dengan ratusan bintang di
atasnya. Seketika itu juga Bani berkata, "ya Allah, aku tidak ingin mengharapkan apaapa
lagi. Aku tidak tahu hal apa lagi yang lebih menyenangkan dari pada ini, Kau telah
memberikan saudarasaudara yang baik dan peduli padaku, hidupku terlalu sempurna.
Terima kasih ya Allah.
Lalu kalian tau apa terjadi, ketika Bani pulang mendaki gunung, sore harinya ketika Bani
sudah sampai di rumah, saudarasaudara Bani dari Bapa sedang merencanakan untuk
melakukan touring menggunakan motor ke Sawarna. Dan ketika malam tiba, ketika kita
sudah mempersiapkan semua perbekalan yang harus dibawa, kami pun lansung berangkat.
Kalian tau apa yang Bani bayangkan, ini seperti menghabiskan dua toples astor dalam
waktu bersamaan.
Karena menuju Sawarna melewati Banten, kami mampir kesana untuk bertemu dengan
saudara Bani karena kami mempunyai saudara yang cukup banyak disana. Senang rasanya
bisa bertemu dengan saudarasaudara Bani disana. Ketika kita melanjutkan perjalanan, tiba-
tiba saja salah satu motor yang dikendarai saudaraku mengalami kerusakan. Sebenarnya
motornya masih bisa berjalan, namun kita memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan
karena kita takut jika motornya mengalami kerusakan yang lebih parah, dan akhirnya kita
pun kembali lagi ke rumah saudara Bani yang ada di Banten. Bani tidak merasa sedih sama
sekali karena Bani tidak sampai ke Sawarna, karena seperti yang Bani katakan, "jika ini
bersama saudarasaudara Bani, kemanapun tempat atau seberapa jauh tempat itu, pasti
sangat menyenangkan.
www.stiekesatuan.ac.id
Posting Komentar